Hormon merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh tubuh dan berfungsi sebagai pembawa pesan dalam membantu berbagai proses di dalamnya. Hormon dikirim melalui darah ke berbagai organ di dalam tubuh. Beberapa sistem di dalam tubuh yang dipengaruhi oleh hormon antara lain sistem pertumbuhan dan perkembangan, metabolisme, reproduksi, kognitif, serta pengaturan suhu tubuh.
Penyakit diabetes sangat erat kaitannya dengan hormon insulin. Timbulnya penyakit ini dikarenakan adanya gangguan pada sistem kerja hormon sehingga tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik. Berikut adalah informasi rinci untuk mengetahui lebih dalam tentang hormon insulin dan hubungannya dengan diabetes.
Apa yang dimaksud dengan hormon insulin?
Hormon insulin merupakan salah satu hormon penting yang secara alami dihasilkan oleh pankreas. Hormon ini berperan dalam penyerapan glukosa atau yang lebih dikenal dengan gula darah. Insulin dapat melakukan penguraian gula darah menjadi energi yang diperlukan oleh berbagai organ dalam tubuh. Selain itu, ia juga dapat mengurai lemak dan protein menjadi energi.
Sesuai dengan fungsi, jumlah hormon insulin dalam tubuh sangat berpengaruh terhadap kadar gula dalam darah. Semakin banyak insulin maka kadar gula dalam darah akan menjadi rendah dan sebaliknya jika jumlah insulin menurun maka kadar gula dalam darah akan meningkat.
Jika keseimbangan jumlah insulin dalam tubuh tidak terjaga maka hal tersebut akan menimbulkan beberapa gangguan dalam sistem. Tubuh tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya karena salah satu elemen yang membantu dalam pembentukan energi tidak bekerja dengan baik. Maka dari itu untuk beberapa kondisi tertentu diperlukan tambahan insulin yang berasal dari luar tubuh.
Mengenal tipe-tipe hormon insulin
The American Diabetes Association (ADA) mengategorikan insulin berdasarkan seberapa cepat ia bekerja di dalam tubuh. Namun hal ini akan berbeda pada masing-masing tubuh karena terdapat beberapa faktor yang memengaruhinya. Beberapa tipe dari insulin tersebut adalah:
- Rapid-acting
Insulin tipe ini mulai memengaruhi kadar gula darah sekitar 15 menit setelah injeksi. Ia akan mencapai puncak keefektifan dalam waktu 1 jam dan dapat memertahankan fungsinya selama kurang lebih 4 jam. Estimasi waktu juga dipengaruhi oleh seberapa banyak dosis yang diberikan.
- Short-acting
Hormon insulin tipe ini mencapai aliran darah dan mulai bekerja pada menit ke 30 setelah injeksi. Ia mencapai puncak keefektifan dalam waktu 2-3 jam dan tetap bekerja hingga 3-6 jam. Tipe ini cocok digunakan saat malam hari dan di antara waktu makan.
- Intermediate-acting
Salah satu tipe insulin ini adalah NPH (Neutral Protamine Hagedorn) yang mana dapat mengatur kadar gula dalam darah selama 10-12 jam. Protamine merupakan tipe protein yang memperpanjang kerja insulin sehingga cocok digunakan saat berpuasa.
- Long-acting
Insulin tipe ini memasuki aliran darah dan mulai bekerja sekitar 1-2 jam setelah injeksi dan memiliki durasi kerja yang sangat lama hingga 24 jam. Kelebihan dari tipe ini adalah ia tidak memiliki puncak keefektifan khusus sehingga bekerja mirip seperti insulin yang dihasilkan oleh pankreas tubuh.
Gangguan pada hormon insulin
Terdapat beberapa gangguan yang menyebabkan kerja hormon insulin tidak maksimal dan berpengaruh pada kadar gula dalam darah.
Kelainan kekebalan tubuh
Gangguan pertama diakibatkan karena adanya kelainan sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya bahkan terhentinya produksi insulin oleh pankreas sehingga terjadi ketidakseimbangan antara jumlah insulin yang dibutuhkan tubuh dengan gula darah yang dikonsumsi.
Resistensi hormon insulin
Gangguan kedua yaitu pada beberapa orang dengan berat badan berlebih, hormon insulin cenderung mengalami kesulitan dalam melakukan fungsinya. Penguraian gula darah menjadi energi tidak lagi efektif sehingga diperlukan lebih banyak insulin untuk menguraikannya. Kondisi seperti ini dinamakan resistensi insulin.
Setelah mengenal hormon insulin lebih dalam mulai dari pengertian, tipe dan berbagai gangguannya, diharapkan Anda dapat lebih memahami dan bijak dalam memilih penanganan diabetes yang tepat sesuai dengan kondisi yang Anda rasakan.
