Apakah Anda sudah mengetahui betul apa itu diabetes? Masih banyak kesalahpahaman serta berita yang miring mengenai penyakit tidak menular ini. Umumnya, diabetes dianggap sebagai ‘penalti’ alias sesuatu buruk yang tidak bisa ditolak lagi. Padahal hidup dengan diabetes bukan berarti Anda tidak bisa produktif dan bahagia lagi.
Mengenal fakta tentang apa itu diabetes
Diabetes adalah penyakit kronis yang menyebabkan kelainan pada hormon insulin. Hormon insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertugas untuk menyerap karbohidrat menjadi energi untuk tubuh.
Umumnya, resiko terbesar muncul jika Anda memiliki riwayat keluarga yang mengidap diabetes, berat badan berlebih, kurang aktif, menderita hipertensi, dan mengalami abnormalitas kadar kolesterol. Jika Anda memiliki gaya hidup yang cenderung duduk dan kurang gerak, tubuh Anda akan kurang sensitif terhadap hormon insulin karena tidak ada karbohidrat yang dibakar menjadi energi,
Data pada tahun 2020 menunjukkan bahwa ada sekitar 10,8 juta penderita diabetes atau diabetesi di Indonesia. Angka ini semakin naik akibat pandemi coronavirus-19 yang menghambat aktivitas masyarakat untuk bergerak dan di rumah saja.
Jenis diabetes

Apa itu diabetes sendiri dibagi menjadi 2 tipe: Tipe I dan Tipe II. Diabetes Tipe I terjadi karena sistem imun menyerang sel-sel pankreas sebagai produsen insulin. Resiko kerusakan organ tubuh muncul dan umumnya disebabkan oleh faktor genetik.
Sedangkan diabetes tipe II adalah diabetes yang sangat umum terjadi. Penyebabnya adalah sel-sel tubuh yang tidak sensitif dengan insulin sehingga akhirnya hormon tidak dapat bekerja sempurna.
Jika Anda ragu, segera hubungi dokter spesialis di tempat Anda untuk mendapatkan diagnosa yang tepat untuk kondisi Anda.
Penyebab terjadinya diabetes
Ada beberapa penyebab diabetes. Salah satu yang paling dikenal adalah adanya resiko keturunan penyakit diabetes pada keluarga.
Namun penyakit ini juga bisa muncul dengan resiko makanan yang dikonsumsi. Makanan tinggi karbohidrat namun rendah serat seperti tepung terigu (donat, roti), nasi putih, pasta, dan jenis pastry atau bakery lainnya.
Begitu pula dengan makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans seperti daging olahan, mentega, keju, selai kacang, dan makanan proses seperti kripik kentang. Selain berpengaruh pada gula darah, lemak jenuh membuat tubuh kebal dengan hormon insulin.
Makanan lain yang kerap dikonsumsi tetapi sangat jarang diketahui bahayanya adalah minuman ringan yang manis. Gula yang sangat tinggi menyebabkan lonjakan gula darah bahkan mengancam kondisi liver atau hati Anda.
Apa yang bisa penderita diabetes lakukan?

Diabetes bukanlah akhir dari segalanya! Banyak yang berpikir bahwa mendapatkan diagnosa diabetes sama seperti diagnosa akhir dari hidup. Jika ditangani dengan benar, diabetes tidak menghambat aktivitas Anda sama sekali.
Anda masih bisa berolahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, pilates, bahkan hiking. Mitos bahwa diabetesi tidak bisa makan enak itu tidak benar. Kunci dari makanan sehat adalah porsi dan gizi seimbang. Terlebih jika Anda sudah menemukan meal replacement bergizi seperti MGanik Multigrain.
Bagi Anda keluarga dari penderita diabetes, dukungan penuh sangat dibutuhkan untuk memastikan keberlangsungan gaya hidup yang sehat. Selalu ajak keluarga untuk bergerak aktif dan makan porsi seimbang untuk menjauhkan diri dari komplikasi yang lebih serius. Pastikan pula kontrol rutin ke dokter bagi diabetesi untuk memantau kondisi kesehatannya.
Jangan lupa untuk terus menimba ilmu tentang diabetes dan sharing bersama rekan seperjuangan. Anda tidak sendirian, dan berbagi cerita tentang pengalaman yang sama selalu melegakan.