Penyakit diabetes menjadi salah satu penyakit kronis paling umum yang ada di Indonesia. Penyakit diabetes yang umumnya dikenal dengan 2 tipe saja, ternyata memiliki 3 jenis penyakit diabetes berdasarkan penyebab dan efek yang ditimbulkan.
Lantas apa perbedaan ketiga tipe ini? Yuk simak uraian artikel berikut!
Jenis pertama adalah diabetes tipe 1
Seseorang yang memiliki jenis penyakit diabetes tipe 1, tidak dapat memproduksi hormon insulin yang menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi tidak normal, sehingga seringkali membutuhkan terapi insulin seumur hidup.
Biasanya diabetes tipe 1 merupakan penyakit genetik atau turunan dan dapat diketahui sejak usia anak-anak, remaja atau usia muda. Hal ini terjadi karena reaksi autoimun (secara tidak sengaja) menghancurkan sel-sel yang ada di pankreas sehingga tidak dapat memproduksi insulin.
Sampai saat ini, belum ditemukan cara untuk mencegah jenis penyakit diabetes tipe 1, namun Anda dapat mengontrol penyakit ini dengan mengikuti rekomendasi dokter, menjalankan pemeriksaan rutin serta mengimplementasikan gaya hidup sehat.
Meskipun tergolong jarang, jenis penyakit diabetes tipe 1 memiliki kemungkinan sekitar 5-10% dari penderita diabetes. Seseorang dengan tipe diabetes ini juga lebih beresiko terkena penyakit jantung dan stroke.
Jenis penyakit diabetes kedua adalah diabetes tipe 2

Berbeda dengan tipe diabetes lainnya, diabetes tipe 2 ini merupakan jenis yang paling sering ditemui dan disebabkan oleh sedikitnya jumlah insulin yang diproduksi oleh pankreas sehingga tidak memenuhi kebutuhan tubuh.
Jenis penyakit diabetes ini dapat menyerang seluruh rentang usia, namun pada umumnya ditemukan pada orang dewasa, lansia, seseorang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas karena pola hidup yang tidak sehat.
Gejala yang ditimbulkan diantaranya dapat berupa luka yang sulit sembuh, terdapat bagian tubuh yang menghitam dan penglihatan kabur. Jika Anda seorang penderita diabetes jenis ini, maka Anda disarankan untuk mengontrol gula darah secara berkala baik secara mandiri atau di fasilitas kesehatan terdekat.
Berbeda dengan diabetes tipe 1 yang membutuhkan suntik insulin, tipe 2 masih dapat melakukan terapi insulin dengan menggunakan berbagai obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.
Namun, penanganan juga dapat berupa terapi insulin dan operasi apabila obat sudah tidak efektif bekerja.
Jenis diabetes terakhir adalah diabetes gestasional
Berbeda dengan diabetes tipe 1 dan 2, diabetes gestasional ini terjadi pada saat masa kehamilan meskipun Ibu tidak memiliki riwayat diabetes.
Sama seperti diabetes tipe 2, gestasional terjadi karena kurangnya kadar insulin yang diproduksi oleh tubuh sehingga dapat membahayakan bayi dan Ibu. Biasanya diabetes gestasional ini dapat diidentifikasi pada saat kehamilan berumur 24-28 minggu.
Jika Anda seorang Ibu hamil yang terkena penyakit diabetes jenis ini, maka jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan rutin kehamilan Anda untuk mengurangi risiko jenis penyakit diabetes ini ya!
Sejauh ini, belum ada penelitian yang memastikan tentang penyebab kemunculan diabetes gestasional ini, hanya saja para peneliti percaya bahwa ini merupakan masalah yang ditimbulkan karena perubahan hormon pada masa kehamilan.

Kabar baiknya, jenis penyakit diabetes ini tidak mematikan namun namun dapat mengganggu proses persalinan dan lazimnya akan hilang setelah proses melahirkan.
Adapun wanita yang rentan terkena diabetes gestasional ini adalah wanita dengan bobot badan berlebih, diatas 30 tahun atau pernah mengalami keguguran atau memiliki PCOS.
Penting untuk diketahui bahwa gejala akan muncul saat Ibu hamil mengalami hiperglikemia (gula darah melonjak tinggi) yang akan membuat Ibu merasa sering haus dan buang air kecil, cepat lelah dan penglihatan buram.
Diabetes atau kencing manis dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak kecil, orang dewasa hingga lansia.
Ayo kurangi risiko penyakit diabetes dengan cara menerapkan pola makan dan pola hidup sehat, melakukan pengecekan gula darah secara berkala dan rutin berolahraga.