Penyakit gula darah, atau dalam istilah medis lebih dikenal sebagai penyakit diabetes, merupakan salah satu penyakit yang banyak dijangkit oleh orang Indonesia di usia paruh baya. Bagaimana tidak, per tahun 2017 saja, ada 10,3 juta orang Indonesia yang menderita penyakit gula darah!
Mungkin, tingginya angka ini membuat sebagian dari Anda berpikir, apakah penyakit ini tak dapat dihindari? Apa yang harus dilakukan untuk menghindari penyakit ini, dan jika sudah terjangkit penyakit ini, apa yang harus dilakukan? Pada artikel kali ini, Mganik berusaha membantu Anda untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Simaklah ulasan singkat terkait diabetes berikut ini.
Apa itu Penyakit Gula Darah (Diabetes)?
Diabetes merupakan penyakit serius dimana kadar gula darah (glukosa) di dalam tubuh seseorang melebih batas normal. Penyakit yang berlangsung di jangka waktu yang panjang ini sangat lumrah ditemukan di kalangan masyarakat Indonesia. Terdapat dua tipe diabetes yang paling sering ditemukan di masyarakat Indonesia, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Secara sederhana, diabetes tipe 1 adalah penyakit diabetes yang disebabkan oleh kelainan autoimun. Pada diabetes tipe 1, hormon insulin yang diproduksi pankreas tidak cukup untuk mengubah glukosa menjadi energi pada tubuh. Sedangkan diabetes tipe 2 merupakan penyakit gula darah yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, menyebabkan sel-sel tubuh tidak mampu merespons insulin dengan baik, sehingga glukosa mengendap di aliran darah, alih-alih berubah menjadi energi.
Siapa Saja yang Memiliki Risiko Terkena Penyakit Gula Darah (Diabetes)?
Ada beberapa faktor yang membuat seseorang memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit gula darah (diabetes) dibanding orang lain. Berikut beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terjangkit diabetes tipe 1, yaitu:
- Faktor keturunan
Jika seseorang terlahir di keluarga yang memiliki anggota yang terjangkit diabetes tipe 1, ada kemungkinan orang tersebut memiliki risiko yang tinggi terkena penyakit yang sama.
- Faktor pemicu tertentu
Ada beberapa pemicu yang dapat menyebabkan gangguan autoimun pada anak yang menyebabkan diabetes tipe 1, misalnya konsumsi susu sapi di usia yang terlalu dini, konsumsi air yang mengandung natrium nitrat, konsumsi sereal dan gluten di usia 1-3 bulan atau di atas 7 bulan, memiliki ibu dengan riwayat preeklampsia, serta terkena penyakit kuning pada saat lahir.
- Faktor geografi
- Siapa sangka, faktor geografi juga menjadi salah satu hal yang memengaruhi tingkat risiko seseorang terkena penyakit diabetes tipe 1. Orang-orang yang tinggal di daerah yang tidak mendapat banyak sinar matahari, seperti warga negara Norwegia, Islandia, dan negara-negara lain yang jauh dari garis khatulistiwa memiliki risiko yang lebih tinggi mendapatkan penyakit autoimun, karena kurang terpapar sinar matahari yang memicu produksi vitamin D pada tubuh.
- .
Sementara itu, berikut beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terjangkit diabetes tipe 2, yaitu:
- Memiliki berat badan yang berlebih atau bahkan obesitas.
- Memiliki lemak di perut yang terlihat jelas.
- Tidak memiliki gaya hidup aktif (jarang bergerak atau berolahraga).
- Memiliki anggota keluarga dan kerabat yang menderita penyakit diabetes tipe 2.
- Berusia di atas 45 tahun (meskipun tidak menutup kemungkinan penyakit ini dapat dijangkit orang yang belum berusia 45 tahun.)
- Sedang mengalami kondisi prediabetes, dimana kadar gula darah tubuh lebih tinggi dari normal, namun belum cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes.
- Merupakan wanita dengan riwayat diabetes saat hamil.
- Merupakan wanita yang mengidap sindrom ovarium polikistik. Sindrom ini ditandai dengan siklus menstruasi tidak teratur, pertumbuhan rambut yang berlebihan, dan kelebihan berat badan.
Gejala Penyakit Gula Darah
Berikut gejala penyakit gula darah yang perlu Anda ketahui:
- Berat badan turun dalam waktu yang singkat.
- Terus-menerus buang air kecil, terutama saat malam hari.
- Sering merasa haus dan lapar.
- Cepat lelah.
- Jika terluka, sulit sembuh.
- Mudah terinfeksi.
- Sering merasa kulit gatal.
- Pandangan menjadi kabur.
- Nyeri atau mati rasa pada kaki dan tangan.
- Sering kesemutan.
- Gatal-gatal di kemaluan pada wanita.
- Gangguan ereksi pada pria.
Pencegahan Penyakit Gula Darah (Diabetes)

Meskipun penyakit diabetes tipe 1 merupakan penyakit autoimun, Anda bisa melakukan konsultasi dengan dokter jika anak Anda atau Anda memiliki anggota keluarga yang mengidap diabetes tipe 1. Dengan begitu, Anda bisa mendeteksi penyakit tersebut lebih dini, sehingga bisa mendapatkan perawatan medis yang sesuai.
Sedangkan untuk tindakan preventif dalam menghadapi diabetes tipe 2, antara lain:
- Menjaga berat badan Anda dengan mengurangi konsumsi lemak.
- Mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis.
- Mengonsumsi makanan yang berserat seperti buah dan sayur.
- Memperbanyak aktivitas fisik dan berolahraga secara rutin.
- Mengurangi waktu duduk diam, seperti saat menonton televisi.
- Mengurangi, menghindari atau berhenti merokok.
Semoga informasi di atas yang menjelaskan tentang penyebab, risiko, gejala, serta cara pencegahan penyakit gula dapat membantu Anda menghindari berbagai risiko berbahaya agar tetap bisa beraktivitas dengan normal.
Dapatkan berbagai informasi edukatif lainnya terkait penyakit diabetes dalam laman ini. Anda juga dapat membagikannya kepada rekan seperjuangan dalam melawan penyakit diabetes. Selalu semangat menjaga kadar gula darah Anda!